Rabu, 20 Agustus 2008

Pembantu dan Lebaran

Lebaran masih lama. Puasa pun - insya Allah - masih 11 hari lagi. Tapi, biar lebaran masih lama, saya langsung teringat pada rumah tangga yang dtinggal pembantunya mudik saat lebaran tiba.

Itu gara-gara sms yang dikirim kakak saya. "Ada pembantu dr Sumedang, gaji 250, mau gak loe? Kl mau ntar gua bawa sklian ke jkt".

Sudah cukup lama saya, yang hidup sebatang kara, tak punya pembantu. Untung rumah yang saya tempati kecil, jadi nggak repot mengurusnya. Segalanya saya kerjakan sendiri.

Sebenarnya kehadiran pembantu saya perlukan juga, khususnya untuk kebersihan rumah. Tapi menerima pembantu untuk saat ini kurang tepat karena paling-paling mereka kerja sebulan. Lalu, menjelang lebaran, mudik ke kampung dan tak ada jaminan dia akan kembali lagi.

"Kalo skr tanggung, cuma kerja sebln terus mudik. Abis lebaran aja," jawab saya.

"Ya blm tentu dpt lg kl mau nunggu lbrn," balas kakak saya.

Yah, begitulah. Pagi-pagi sudah dapat sms nawarin pembantu. Sayang momennya kurang tepat. Mudah-mudahan habis lebaran nanti dapat pembantu yang rajin dan jujur.

Minggu, 08 Juni 2008

Teman Nonton Euro 2008

Piala Eropa 2008 telah digelar. Eni, teman saya di Makasar, kirim sms menanyakan tim favorit saya. "Dukung tim siapa. Nontonnya di rmh atau dimana?"

Saya jawab, tim favorit saya adalah dua P: Prancis dan Portugal. Lantas dia kirim sms lagi. "Biasanya kalo nonton bola kayak gituan ada judinya. Kamu ndak ikutan kan."

"Nonton di rmh mana ada judinya," balas saya.

Rupanya dia tahu kalau saya di rumah sendirian. Dia menawarkan diri untuk menemani nonton, tapi dari jarak jauh.

"Nonton sendiri mana seru. Nanti aku temani nonton dari sini. Biar ndak sepi. Ngomongnya via sms."

Boleh juga tawaran ini. "Nonton jarak jauh," komentar saya.

"Iyalah. Sim salabim kalo bisa bareng," jawabnya.

Tak lama kemudian dia sms lagi. "Tp ngomong2 kasi tau aku jadwal mainnya ya."

Ok, saya tunggu sms-nya nanti malam. Nggak ada nonton bareng, ditemani nonton dari jarak jauh pun tak apa.

Kamis, 29 Mei 2008

Doa untuk Saudara yang Sakit

Ketika terakhir bertemu di Bandung dua bulan lalu, tubuhnya terlihat masih normal. Tak ada tanda-tanda penurunan bobot, meskipun sakitnya cukup parah: kanker paru-paru. Perubahan hanya terlihat di wajahnya yang berbintik-bintik seperti jerawat. Rupanya itu efek dari obat-obatan dan terapi sinar.

Ternyata kini kesehatannya merosot drastis. Itu saya ketahui dari sms yang dikirim adik saya di Bandung.

"Tolong doanya utk bang xxxx. Kalau ada waktu ditengok ke bandung krn fisiknya sdh kurus sekali & kalo malam mengeluh sakit2 & muntah2."

Membaca sms tersebut membuat saya prihatin karena membayangkan dia harus menahan rasa sakit. Apalagi sudah banyak contoh penderita yang meninggal karena penyakit yang sama.

Akhir pekan ini saya berencana menengoknya. Secara materiil, dia jauh lebih mampu. Jadi saya hanya bisa memberi dorongan moril.

Sebuah doa selalu saya panjatkan, "Ya Allah, ringankanlah penderitaannya, panjangkan umurnya, dan berilah kesembuhan atas sakit yang ia derita."

Selasa, 13 Mei 2008

1717

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tahun ini STNK harus diperpanjang. Cara paling mudah dan cepat adalah memanfaatkan Samsat Keliling. Tapi kita perlu tahu posisinya untuk pekan ini. Untuk mengetahuinya, saya kirim sms ke 1717. "Mohon info posisi mobil samsat keliling. Thx".

Tak lama kemudian datang sms jawaban. "SIM&STNK: HAILAI ANCOL, PRJ KMYRN JAKPUS, PGC CILILITAN JAKTIM, RAGUNAN stnk (sim tdk operasi), ARSIP NASIONAL GJH MADA JAKBAR (sim tdk operasi). 08.30-13.00 wib."

Tempat yang paling mudah saya jangkau adalah Arsip Nasional di Jalan Gajah Mada. Besok saya akan ke sana. Terima kasih 1717.

Sabtu, 03 Mei 2008

EV-71

Pulang jogging saya membuka hp dan menemukan ada sms masuk. "Hati2 virus EV71!!!," demikian bunyi pesan pendek tersebut. Sebenarnya masih ada kelanjutannya, tapi tak pantas ditulis di sini karena berbau SARA.

Baru kali itu saya mendengar ada penyakit bernama EV-71. Setelah membaca Kompas, Minggu (4/5), saya mendapat gambaran agak lengkap menyangkut penyakit tersebut.

EV-71 (Enterovirus 71) adalah virus yang menyebabkan wabah penyakit tangan, kuku, dan mulut yang berjangkit di Kota Fuyang, Provinsi Anhui, Cina bagian tengah.

Virus tersebut biasanya menyerang anak-ana di bawah usia 10 tahun dan pada umumnya merebak antara musim semi dan musim panas.

EV-71 biasanya menyerang saraf, otak, dan jantung dengan risiko mematikan jika terlambat diatasi. Pasien yang selamat dari serangan kemungkinan mengalami gangguan mental dan perkembangan saraf.

Gejala orang yang terserang EV-71 adalah badan demam, mulut luka, bagian badan tertentu seperti melepuh, dan pikiran gelisah.

Menurut National Center for Infectious Diseases, AS, EV-71 tidak fatal jika cepat diantisipasi. Penyebaran terjadi lewat sentuhan dengan cairan (lendir, getah, ingus) dari orang yang terjangkit.

Virus ini tidak sama dengan virus penyebab penyakit mulut dan kuku yang biasanya menyerang ternak.

Hingga Kamis malam sebanyak 3.321 kasus EV-71 dilaporkan terjadi di Fuyang. Dari kasus itu, sudah 22 orang tewas, sebanyak 978 orang masih dirawat di rumah sakit, dan 58 orang dalam kondisi kritis.

Belum ada vaksin atau terapi spesifik untuk mencegah EV-71. Menurut WHO, lingkungan yang sehat, bersih, disinfektasi lingkungan merupakan cara terbaik mencegah penyebaran EV-71.

Ada-ada saja penyakit jaman sekarang. Dulu ada anthrax, disusul flu burung, kini sudah ada lagi EV-71. Moga-moga virus tersebut nggak nyampe ke Indonesia.

Rabu, 30 April 2008

Selamat Pagi di Siang Hari

Ketika berada di satu tempat di Jakarta Pusat, saya menerima sms dari teman di Makasar. "Ding...dong... Slamat pagi. Gimana hr ini, sehat2 aja, happy atau lg tdk mood. Gimana cuaca di jkt, cerah, mendung, hujan n lg ngapain skrg."

Sepintas tidak ada yang salah dengan sms tersebut. Namun saya senyum-senyum dan geleng-geleng kepala membacanya. Sebab si pengirim - entah terburu-buru atau kurang teliti - mengawali sms-nya dengan selamat pagi. Sementara sms tersebut saya terima jam 11.28 WIB. Itu berarti dia mengirimnya jam 12.28 WITA.
Sudah siang, bukan?

Rabu, 16 April 2008

Pengajian Keluarga Plus Ultah

Keluarga kami punya tradisi berkumpul tiap hari Minggu pertama setiap bulan. Acaranya pengajian dilanjutkan salat berjamaah dan makan siang. Biasanya sebelum hari Minggu saya terima sms yang mengingatkan sekaligus mengundang untuk datang ke pengajian. Khusus bulan ini, sudah dua Ahad saya tak terima sms. Dalam hati saya menduga mungkin tuan rumah atau ustadnya yang berhalangan.

Sms tersebut akhirnya datang juga Selasa (15/4). Isinya, "AWW. Hari minggu tgl 20 april kajian Al Quran bersama pk Rikza di kediaman Cik Ipin jam 10 sd selesai. Kumpul2 jg utk merayakan HUT bln Apr: Cik Ipin, Deni n Edwin. Datang ya. Wass". Cik Ipin adalah panggilan untuk paman kami, Syaiful Arifin, yang kali ini menjadi tuan rumah pengajian dan ulang tahunnya jatuh pada 15 April.

Rupanya pengajian kali ini diundur karena mau dilanjutkan dengan peringatan ulang tahun tiga anggota keluarga kami. Biasanya kalau dilanjutkan dengan acara ulang tahun seperti itu pesertanya lebih ramai dibanding biasanya. Ok, sampai ketemu di Bintar0 Minggu mendatang.

Selasa, 15 April 2008

Panjang Umurnya Serta Mulia

Bulan ini banyak keluarga saya yang berulang tahun. Tanggal 14 dan 15, misalnya, merupakan hari kelahiran adik dan paman saya. Sementara tanggal 17 dan 25 adalah ulang tahun kakak sepupu dan adik ipar. Data ulang tahun mereka sudah tersimpan di HP, dan pas hari H-nya alarm berbunyi pada jam 9.00.

Kemarin dan hari ini saya kirim sms untuk adik dan paman. Karena mereka sudah berkeluarga, saya kirim sms yang standar dan tidak banyak basa-basi. Bunyinya, “Happy birthday. Panjang umurnya serta mulia.”

Adik saya menjawab singkat, “Amin.” Mungkin karena lagi sibuk bekerja dia tak sempat berpanjang kata. Sedangkan paman menjawab, “Terima kasih yg sebesar besarnya atas ucapan dan doanya.”

Saya lega bila sms yang dikirim mendapat jawaban. Itu artinya mereka berkenan menerimanya, dan -mungkin - mereka terharu atas perhatian dari salah seorang keluarganya.

Saya tak mau ambil pusing bila mereka tidak ingat ulang tahun saya. Biarlah. Yang penting saya selalu mendoakan mereka panjang umur serta mulia. Bukankah doa itu bagian dari ibadah?

Minggu, 13 April 2008

Memilih D-1

Hari ini pesta demokrasi di Jawa Barat.Untuk pertama kalinya rakyat Jawa Barat memilih D-1 secara langsung. Iseng-iseng saya kirim sms ke beberapa teman di Jawa Barat untuk mencari tahu aspirasi mereka."Nyoblos siapa?" tanya saya.

Jawabannya beragam. Umumnya tidak menyebut nama kandidat yang dipilih."Nyoblos yg bukan incumbent,"kata Deni di Bandung.

Uki di Depok lain lagi jawabannya."Orang yg pernah menentang Gus Dur."

Sementara Ginanjar di Cinere dengan gamblang menyebut nama pilihannya."Hehehe.Kang XY (nama kandidat). Sy rindu sama militer euy." Dia menambahkan, "Hd memang favorit, tp saya rada krg sreg. Incumbent ngebosenin.

Yang golput juga ada."Nyoblos yang di rumah aja, bos! Abis gak ada kandidat cagub/cawagub yang sreg," kata Budi, warga Depok.

Dari jawaban di atas terlihat kalau mereka yang tinggal di perkotaan tidak memilih incumbent, dan menginginkan adanya pemimpin baru. Tapi ini tidak mewakili aspirasi mayoritas rakyat Jawa Barat. Sebab yang saya kirimi sms semuanya tinggal di perkotaan.

Mungkin mereka yang tinggal di desa/kampung masih menginginkan incumbent berkuasa kembali. Atau bisa juga mereka memilih tokoh yang populer, yang sudah kenyang pengalaman berkuasa.

Siapa yang bakal berkantor di Gedung Sate? Kita tunggu saja hasil perhitungan KPUD Jawa Barat.

Jumat, 11 April 2008

Diskon dari Mekarsari

Saya belum pernah berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari di Jonggol, Jawa Barat. Ke Jonggol pun hanya numpang lewat dalam perjalanan dari Jakarta-Bandung, atau sebaliknya.

Saya kembali teringat pada taman tersebut setelah menerima sebuah sms dari 818, nomor resmi XL. Isinya, "Nikmati SAWO RASA KELAPAMUDA sambil ntn konser Band Cokelat, 20 Apr08 jam 13, di Tmn Wisata Mekarsari. Dptkan Disc Tiket Masuk Mekarsari 50% dg mnunjukkan SMS ini!"

Jadi sms tersebut berisi penawaran kepada pelanggan XL untuk mendapatkan diskon tiket masuk Mekarsari sebesar 50% dengan menunjukkan sms tersebut. Penawaran itu hanya berlaku satu hari pada Minggu (20/4). Bila tidak dimanfaatkan pada hari itu, ya wassalam.

Saya belum ada rencana untuk memanfaatkan tawaran tersebut. Yang ada di benak saya adalah berapa banyak pelanggan XL yang memanfaatkannya, serta tempat hiburan apa saja - selain Taman Wisata Mekarsari - yang menjalin kerjasama dengan operator seluler tersebut. Siapa tahu ada bioskop yang memberi diskon kepada pelanggan XL via sms. Sebagai penggemar film saya pasti tidak melewatkan tawaran tersebut. Sayangnya tawaran tersebut belum mampir di HP saya.

Kamis, 10 April 2008

Kerja Sampingan

Gaji yang pas-pasan membuat seorang teman menelepon saya untuk minta pekerjaan buah menambah kocek. Dia tahu kalau saya tidak punya pembantu, dan itu dianggapnya sebagai peluang. "Bagaimana kalau saya membantu membereskan rumah kamu supaya lebih bersih dan kinclong," katanya menawarkan diri.

Saya jelas tidak tega kalau teman sampai menjadi pembantu di rumah. Saya jelaskan saja bahwa pekerjaan rumah tangga di rumah masih bisa saya tangani sendiri. Pembicaraan tidak berlangsung lama karena saya ada keperluan.

Tak lama setelah pembicaraan di telepon berakhir, HP saya berbunyi. Ada sms masuk. Bunyinya, "Mas, tiap hr sabtu/minggu dtng. Sbulan 4x nyapu. Ngepel. Gosok kmr mandi. Cuci baju. Nyetrika. Rmh dijamin kinclong deh. Berani g mas byr 500 rb? Please. Help.

Rupanya teman yang tadi telepon belum menyerah. Dia yang kirim sms tersebut. Saya kagum juga melihat kegigihannya. Tapi imbalan/upah yang dia minta buat saya kemahalan. Sebab pembantu yang selama ini kerja di rumah, yang kerjanya setiap hari, bukannya sebulan empat kali, gajinya tidak sampai Rp 500.000.

Teman tersebut saya beri motivasi untuk mencari pekerjaan lain, yang memerlukan keterampilan khusus, agar imbalan yang dia dapat bisa lebih besar lagi. "Cari kerja yg laen. Jgn jd PRT," balas saya.

Setelah sms-sms tersebut, saya belum dapat kabar lebih lanjut tentang teman tersebut. Mungkin dia sekarang makin sibuk karena harus melakoni pekerjaan tetap dan sampingan, sehingga tak lagi punya waktu untuk berkirim sms. Atau mungkin lagi tak punya pulsa?

Senin, 31 Maret 2008

Hujan Es

Saya tengah tiduran sambil nonton tv ketika sebuah sms masuk, Minggu (30/3). "Bandung hujan es skrg." SMS itu dikirim Deni, adik saya di Bandung, jam 13.35.

Pesan tersebut saya balas sambil bercanda, "Yg asyik mah ujan duit." Tapi tidak ada jawaban berikutnya. Mungkin dia lagi makan, atau sudah tidur. Entahlah.

Hari ini saya baca Pikiran Rakyat, pada halaman 1 ada tulisan berjudul "Bandung Dilanda Hujan Es". Disebutkan bahwa hujan es disertai angin kencang mengguyur sebagian Kota Bandung, Minggu (30/3). Butiran es berukuran 1 hingga 3 cm mulai berjatuhan pada pukul 13.20 hingga pukul 13.50 WIB. Akibatnya, banyak atap rumah penduduk bocor, terutama yang terbuat dari bahan fiberglass.

Hujan es, antara lain, terjadi di wilayah Margahayu, Jln Asia Afrika, Jln Turangga, Jln Lodaya, dan Jln Gatot Subroto dengan intensitas berbeda-beda.

Deni sekeluarga tinggal di kawasan Turangga. Pantas saja dia mengalami langsung peristiwa tersebut, dan berbagi cerita dengan saya via sms. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa maupun harta benda akibat - pinjam istilah Pikiran Rakyat - "Fenomena peralihan musim hujan menuju kemarau" tersebut.

Jumat, 28 Maret 2008

SMS Fajar

Sebagai karyawati yang disiplin, Lisda harus sudah berangkat dari rumahnya di kawasan Rempoa jam 5.30. Dia bangun sebelum subuh. Ritualnya setiap pagi adalah mandi, salat subuh, lalu berangkat kerja. Bila sempat, sarapan dulu. Jika tidak, sarapan di kantor.

Setiap subuh, ada satu lagi ritual yang dia kerjakan. Yakni, mengirim sms ke teman-temannya. Saya salah satu yang sering menerimanya. Isinya: Hayya'alash shalaah..2x Ash shalaatu khairum minan nauum...

Itu adalah penggalan azan subuh yang artinya: "Marilah salat. Salat lebih baik daripada tidur". Waktu pengirimannya sebelum azan subuh, berkisar antara jam 4 - 4.30. Terkadang saya terbangun jika sms itu datang. Sering pula bangun pas azan berkumandang. Tapi tidak tiap hari sms itu datang. Mungkin kalau lagi tidak ada pulsa, dia tidak mengirim sms.

Karena niatnya baik, mengingatkan untuk salat, saya tidak merasa terganggu dengan "sms fajar" tersebut. Semoga sms itu menjadi amal saleh buat pengirimnya.